Langsung ke konten utama

Manfaat Madu Sebagai Obat Alami Penurun Panas Demam

Sejarah mencatat penggunaan madu sudah dimulai sejak zaman dulu kala. Madu kerap dikonsumsi dan digunakan sebagai pemanis alami dan memberi rasa. Selain itu, madu juga dipercaya memiliki manfaat yang luar biasa. Salah satunya, madu dikenal memiliki khasiat yang baik bagi kesehatan. Manfaat madu sebagai obat alami sudah banyak dibuktikan oleh khalayak luas. Dan karena rasanya yang manis, madu jadi sangat mudah untuk dikonsumsi. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa suka mengkonsumsi madu, baik secara langsung maupun sebagai campuran pada makanan dan minuman.

Madu adalah cairan manis kental yang dihasilkan oleh lebah dari sari bunga (nektar). Nektar adalah cairan manis yang diproduksi oleh bunga saat sedang mekar dan dikonsumsi oleh lebah. Rasa manis dari madu, ditimbulkan oleh unsur monosakarida fruktosa dan glukosa, sehingga rasa manis yang dihasilkan hampir sama dengan gula. Didalam cairan madu, terdapat kandungan mineral alami yang dibutuhkan tubuh. Selain itu juga terdapat kandungan nutrisi diantaranya karbohidrat,  protein, asam amino, juga vitamin B6 dan vitamin C yang baik untuk kesehatan.

Dahulu, saat cara pengobatan modern belum ditemukan, cairan madu sering digunakan sebagai bahan pengobatan dan perawatan berbagai macam penyakit. Namun citra dan pamor madu mulai menurun saat zat antibiotik ditemukan di sekitar tahun 1930-an. Pengobatan modern yang banyak memanfaatkan bahan-bahan kimia lebih dipilih sebagai cara pengobatan terbaru. Dan saat kini kesadaran dikalangan masyarakat tentang resistensi bakteri terhadap obat-obatan kimia mulai timbul, maka peran madu pun kembali diperhitungkan. Sekarang ini banyak orang mulai kembali memanfaatkan madu sebagai sumber pengobatan alami.

Salah satu manfaat madu untuk kesehatan adalah sebagai obat alami penurun panas. Demam adalah salah satu kondisi yang mengindikasikan bahwa tubuh sedang diserang oleh virus atau bakteri penyebab penyakit. Saat seseorang menderita demam, maka suhu tubuhnya akan menjadi tinggi. Panas tinggi inilah yang bisa membahayakan kondisi tubuh orang yang sedang terserang demam. Dan disaat seperti inilah biasanya mulai diberikan obat penurun panas untuk menetralkan kembali suhu tubuh.

Seperti zat kimia Paracetamol atau Ibuprofen yang mampu menurunkan panas, Manfaat Madu Sebagai Obat Alami penurun panas juga memiliki kandungan yang sama. Madu mampu menurunkan suhu tubuh dan mengatur fungsi sekresi yang pada akhirnya berdampak pada berkurangnya demam. Sebagai obat alami penurun panas, madu memiliki zat antibiotik yang bekerja secara langsung ke pusat panas tubuh. Kandungan antiseptik, anti radang dan vitamin C pada madu akan membantu tubuh untuk bisa bertahan menghadapi gempuran penyakit. Dan sumber karbohidratnya yang kaya glukosa dan fruktosa sangat baik untuk membuat tubuh yang sakit menjadi lebih miliki daya tahan dan mengembalikan energi yang hilang.

Lalu bagaimanakah cara mengkonsumsi madu sebagai obat alami penurun panas demam? Sebaiknya, saat seseorang mulai terserang panas dan demam, lakukanlah langkah-langkah perawatan sebagai berikut:

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah turunkan suhu tubuh dengan cara pengompresan. Kompres dahi dan ketiak menggunakan air hangat. Air hangat ini akan membantu menetralkan kembali suhu tubuh orang yang menderita demam.

Selanjutnya berikanlah madu satu sendok makan setiap 1 jam sekali dan dibarengi dengan banyak minum air putih sampai suhu tubuh berangsur normal. Pastikan bahwa madu yang diberikan adalah madu asli agar khasiatnya bisa didapat secara optimal.

Usahakan agar tidak melapisi tubuh yang demam dengan baju berlapis atau selimut yang tebal. Biarkan suhu tubuh bisa mengalir keluar tanpa terhambat. Bila terasa dingin, boleh dipakaikan kaus kaki untuk membuat si penderita merasa hangat dan nyaman.   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen : Dikejar Bayang Kenangan

Suara-suara itu lagi .... Suara-suara menakutkan yang selama ini sudah sangat akrab di gendang telingaku. Pekikan keras ayah yang diikuti jerit tangis ibu dari ruang tengah mulai terdengar bersahutan. Dan aku hanya bisa meringkuk ketakutan di pojok kamarku yang kubiarkan gelap tanpa cahaya, sambil menahan sesak di dadaku akibat isak tangis yang sedari tadi kutahan. Selalu seperti ini. Mereka berdua kerap membiarkanku menyaksikan pertengkaran yang terjadi. Sepertinya mereka tak pernah menyadari, bahwa perselisihan ini sangat menakutkan untukku. Menakutkan sekali, saat harus melihat dua orang yang sangat kau kasihi saling menyerang, memaki dan mencaci. Tak tampak lagi wajah-wajah teduh penuh cinta dan dekapan sayang yang biasanya selalu tercurah dengan mesra.   Plak!!! Aku terkesiap. Tiba-tiba bunyi tamparan yang cukup keras terdengar, dan suara-suara gaduh itu pun terhenti. Dengan sekali gerakan, aku bangun dan berjingkat pelan mendekati pintu kamar yang sedikit terbuka, b

CERPEN : MUMUN ENGGAK PERNAH SALAH

Hari masih pagi. Nggak kayak biasanya, Bang Jali tetumbenan udah bangun. Matanya kelihatan banget masih kriyep-kriyep menahan rasa kantuk yang tersisa. Sesekali mulutnya yang dihiasi kumis melintang menguap lebar disertai suara "huwaaah" yang lumayan keras. "Apaan sih Bang, masih nguap bae!" Tetiba mata Bang Jali langsung melotot. Suara hardikan Mpok Mumun, istri kesayangannya sukses menghilangkan kantuk berat yang ngganjel di matanya. "Eeeh ... si montok udah siap. Neng Mumun jadi mau ke pasar nih?" Bang Jali cepat-cepat memasang muka manis di depan istrinya. "Lah, ya jadi dong Bang. Pan Mumun dah keabisan lipensetip inih. Boros bener sih. Gegara Abang inih," sambil manyunin bibirnya yang tebal nggak beraturan, Mpok Mumun menjawab pertanyaan suaminya itu dengan ketus. Bang Jali senyum-senyum sendiri mendengar ocehan perempuan kesayangannya itu. Imajinasinya langsung melayang ke mana-mana.  "Ayo deh Bang, berangkat!" Sial

Sering Stuck & Nge-blank Saat Menulis Padahal Ide Sedang Deras-derasnya? Lakukan Tips Menulis Efektif Berikut Ini

Dalam proses menulis, seringkali kita dihadapkan pada kondisi yang membuat langkah kita terhenti (stuck) di tengah jalan dan tidak bisa melanjutkan tulisan yang kita sedang kerjakan. Dan ternyata, alasan di balik terjadinya kondisi tersebut sering kali amatlah sepele. Salah satunya, kita merasa kualitas tulisan jadi "berbeda" dengan yang diharapkan. Padahal, sebenarnya ide menulis yg tengah "berkeliaran dan mengalir" di kepala begitu banyaknya, begitu derasnya. Dalam keadaan seperti ini, kita seakan-akan dibebani rasa bersalah karena tidak mampu menghasilkan tulisan seperti yang kita bayangkan, sesuai yang kita harapkan. Dan, kejadian sesudahnya tentu sangat mudah ditebak bukan? Ya, kita jadi malas melanjutkan tulisan tersebut, dan membiarkan ide yang berdatangan tadi akhirnya mengendap, pergi, dan menghilang.  Pernahkah sahabat sekalian berada dalam kondisi ini? Lalu, bagaimana sebaiknya cara kita menyikapi kondisi ini? Amat disayangkan bukan, bila ide-ide b

CERPEN : CINCIN BERLIAN DARI SYURGA

“Kau harus segera menyampaikan keputusan keluarga ini kepada Arul. Segera, Ranti. Jika ikatan kalian ini tetap ingin dilanjutkan.” Deg! Ucapan Pak Purwo barusan benar-benar mengejutkan Ranti.  Ayahnya belum pernah seperti ini sebelumnya. Pak Purwo adalah seorang lelaki yang demokratis, bijaksana, meski terkenal tegas dan amat menjaga prinsip bila itu berkaitan dengan kebenaran. Namun ketegasannya selama ini selalu disampaikan dengan lembut. Kecuali hari ini. Kata-kata lelaki paruh baya yang masih tampak gagah ini terdengar tajam, menekan, menusuk tepat ke hati. Bagi Ranti, ini menjadi pertanyaan besar di kepalanya. “Kenapa tiba-tiba Ayah mengubah keputusan yang sudah kita sepakati? Tidak bisa seperti ini Ayah ... ” tanya gadis ini dengan nada putus asa. “Ayah mohon Ranti, mintalah pengertian Arul. Ini bukan tentang Ayah yang tidak mau menerima Arul apa adanya. Ayah sangat ikhlas melepasmu menjadi istrinya. Ayah hanya minta sedikit pengertiannya. Dalam masalah ini saja. Ini